
Pdt. Reflon Pakasi, S.Th
Gembala GPdI Hosana Ruteng
Setia Sampai Akhir:
Menjalani Iman dengan Ketekunan
Dalam kehidupan ini, perjalanan iman sering kali dipenuhi dengan tantangan, cobaan, dan ujian. Namun, salah satu panggilan terbesar bagi setiap orang percaya adalah untuk tetap setia sampai akhir. Kesetiaan bukan hanya tentang bertahan di masa-masa yang baik, tetapi juga tetap teguh ketika menghadapi kesulitan.
Kesetiaan: Bukti Iman yang Sejati
Firman Tuhan dalam Wahyu 2:10 berkata:
“Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”
Ayat ini menegaskan bahwa kesetiaan bukan hanya sebatas kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan hingga akhir. Tuhan tidak menjanjikan perjalanan yang mudah, tetapi Dia menjanjikan upah kekal bagi mereka yang tetap setia.
Kesetiaan kepada Tuhan mencakup banyak hal, di antaranya:
- Setia dalam Iman – Percaya kepada Tuhan di tengah kesulitan dan tidak berkompromi dengan dunia.
- Setia dalam Doa dan Firman – Terus bersekutu dengan Tuhan meskipun menghadapi tekanan hidup.
- Setia dalam Pelayanan – Tetap melayani Tuhan dan sesama dengan hati yang tulus, tanpa mencari keuntungan pribadi.
Tokoh Alkitab yang Setia Sampai Akhir
Banyak tokoh dalam Alkitab yang menjadi teladan dalam kesetiaan, di antaranya:
- Ayub, yang tetap percaya kepada Tuhan meskipun kehilangan segalanya.
- Paulus, yang tetap memberitakan Injil meskipun harus menderita penganiayaan.
- Yesus Kristus, yang dengan setia menjalankan kehendak Bapa hingga mati di kayu salib.
Mereka menunjukkan bahwa kesetiaan bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi mereka tetap bertahan karena mengandalkan Tuhan.
Bagaimana Kita Bisa Tetap Setia?
Untuk tetap setia sampai akhir, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan:
- Mengenal Tuhan dengan lebih dalam – Melalui doa, firman, dan persekutuan yang erat dengan-Nya.
- Bersandar pada Roh Kudus – Karena kekuatan kita sendiri terbatas, tetapi dengan Roh Kudus kita dimampukan.
- Menjauh dari godaan dunia – Tidak tergoda untuk berkompromi dengan dosa atau meninggalkan iman.
- Menjalani kehidupan dengan pengharapan – Menyadari bahwa kesetiaan kita akan berbuah dalam kekekalan.
Kesimpulan
Setia sampai akhir bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi itu adalah panggilan bagi setiap orang percaya. Tuhan menginginkan kita tetap teguh dalam iman, tidak menyerah di tengah badai kehidupan, dan terus berjalan bersama-Nya hingga garis akhir.
Apakah kita siap untuk setia sampai akhir? Kiranya Tuhan memberi kita kekuatan dan ketekunan untuk tetap berdiri teguh dalam iman hingga kita menerima mahkota kehidupan yang telah disediakan bagi kita. Amin.
✨ “Tetaplah setia, karena Tuhan selalu setia kepada kita.” ✨